Foto: ist |
Batamsiber.com, Batam: Berdasarkan hasil musyawarah bersama oleh beberapa Dewan Pendiri, yakni para Tokoh Batak ternama di Kota Batam yang berasal dari Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, Perkumpulan Samosir Nauli Batam resmi terbentuk.
Dewan Pendiri Samosir Nauli Batam ini diketuai oleh Jumaga Nadeak, S.H. bersama enam orang Pendiri lainnya, antara lain Dr. Parningotan Malau, S.T., S.H., M.H., Marganas Nainggolan, Luhut Sidauruk, Apul Sitanggang, Pohan Sitio, dan Abidin Sinaga.
Sementara itu, struktur Badan Pengurus Harian (BPH) yang telah dibentuk dinahkodai oleh para Pengacara ternama di Kota Batam, Niko Nixon Situmorang, S.H., M.H. terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum), Bistok Nadeak, S.H. sebagai Sekretaris Umum (Sekum), Richard Rando Sidabutar, S.H., M.H. sebagai Wakil Sekretaris Umum (Wasekum) dan Amanda P. Simbolon, A.Md. sebagai Bendahara Umum (Bendum).
Sesuai agenda yang telah disepakati bersama, rencananya, para pengurus terpilih akan dilantik di Ballroom, Golden Prawn, Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Minggu (4/9) sejak pukul 10.00 WIB s/d selesai.
Acara yang mengumpulkan masyarakat Batam asal Kabupaten Samosir itu juga nantinya akan dimeriahkan oleh artis Batak, Reffado Trio dan diisi berbagai acara hiburan yang dibawakan oleh tim Sanggar Pagabe Hiland.
Seperti dilansir media jejaksiber.com, Ketum terpilih yang akan dilantik nanti menjelaskan bahwa dengan adanya Perkumpulan Samosir Nauli Batam itu, nantinya akan secara aktif memberikan masukan-masukan kepada pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir terkait apa yang perlu disarankan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Samosir pada umumnya.
"Misalnya, di bidang pariwisata, salah satu contoh yang mana pada saat ini Patung Sibea-bea yang telah menyedot perhatian dan animo masyarakat untuk melihat secara langsung, itu bisa mencapai hingga 10 ribu orang per semester yang berkunjung ke sana," kata Niko Nixon Situmorang, Jumat (2/9).
Salah satu Pengacara ternama di Kota Batam itu juga meyakini, jika 10 ribu orang saja yang mengunjungi tempat wisata Patung Sibea-bea itu dalam satu semester, dia menilai berapa banyak pemasukan yang bisa diperoleh Pemda dari retribusi itu sendiri yang menjadi hak Pemerintah Daerah, dan menjadi sumber pendapatan secara langsung yang didapat oleh masyarakat setempat.
"Misalnya, dengan berjualan berbagai jenis makanan dan minuman, atau dengan berbagai jenis souvernir, berupa benda-benda hasil karya masyarakat lokal yang bisa dijadikan sebuah kenang-kenangan oleh para pengunjung yang datang ke sana," ujar Pengacara ternama di Kota Batam itu.
Niko Nixon Situmorang juga menuturkan, kemudian dalam komoditi perdagangan dari hasil pertanian masyarakat setempat, misalnya, nantinya apa yang bisa ditingkatkan dengan adanya Paguyuban yang akan dipimpin nya itu adalah menyarankan agar segera di launching lagi penerbangan Batam-Silangit yang menghubungkan Samosir dan daerah-daerah lain yang berdampingan langsung dengan Kabupaten Samosir, seperti Dolok Sanggul, Humbahas, Dairi, Balige dan yang lainnya.
"Nah, artinya ini akan memberikan sebuah masukkan yang cukup besar untuk daerah setempat, inilah yang kita gagas bersama, dengan berdirinya Samosir Nauli Batam ini, secara kerjasama nanti akan melakukan berbagai terobosan-terobosan yang dapat mendorong Pemerintah untuk segera membuka kembali penerbangan dari Batam ke Silangit," tutur Ketum Samosir Nauli Batam terpilih itu.
Menurut Niko Nixon, pembukaan kembali penerbangan Batam-Silangit itu bertujuan agar daerah-daerah yang menjadi komoditi pertanian itu dapat terbantu mempermudah pengangkutan hasil pertanian mereka ke Pulau Batam atau ke Kota besar lainnya yang tentunya akan membutuhkan waktu yang lebih sedikit.
"Nah, inilah salah satu harapan kita, dengan adanya Paguyuban ini nanti, dan SDM nya dapat berkembang, kita akan mencoba untuk mengangkat potensi-potensi yang ada di wilayah Samosir menjadi daerah atau Kota yang harus kita dukung supaya Batam juga nanti bisa menjadi tempat perdagangan hasil komoditi pertanian dari daerah asal kita, yaitu Samosir," tutup Niko Nixon Situmorang dengan meyakini bahwa Samosir Nauli Batam itu sendiri nantinya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat serta Pemerintah Kota Batam dan Kabupaten Samosir.
Disisi lain, Ketua Panitia Pelantikan Pengurus Samosir Nauli Batam, J. Herman Simbolon, S.E., S.H. menjelaskan bahwa Perkumpulan Samosir Nauli Batam itu dibentuk sebagai salah satu wadah atau Rumah Besar bagi seluruh Perantau Asal Samosir baik yang lahir di Pulau Samosir maupun yang lahir di Perantauan.
"Maka, sebagai Rumah Besar bagi Perantau asal Samosir, pada pelantikan tanggal 4 September 2022 nanti juga akan dihadiri oleh Bupati Samosir dan Wali Kota Batam," ujar Herman Simbolon kepada media smsnews.id lewat pesan WhatsApp pribadinya, Jumat (2/9) sore.
Herman Simbolon juga berharap agar seluruh masyarakat Batam yang berasal dari Kabupaten Samosir dapat memberikan dukungan terhadap Perkumpulan Samosir Nauli Batam itu sesuai dengan tagline yang telah disepakati bersama "Melangkah Maju Dalam Persaudaraan"
"Mewakili Panitia, kami bersama Sekretaris Panitia, Cypriana Situmorang, A.Md., S.H., M.H. mengundang Bapak, Ibu dan kaum muda Samosir untuk hadir beramai-ramai dalam mensukseskan acara Pelantikan dimaksud, jangan lupa, Minggu 4 September 2022," ucap Herman.
Pada Pelantikan Pengurus Samosir Nauli Batam yang mengusung tema dikutip dari Kitab Suci Alkitab Roma 12 ayat 12 "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam Doa!" nanti, akan dihadiri Bupati Kabupaten Samosir, Vandiko T. Gultom, S.T. dan Walikota Batam, H. Muhammad Rudi. (*)