| Foto: ist |
BATAMSIBER.COM | BATAM - PT PLN Batam menjelaskan bahwa pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Piayu disebabkan oleh gangguan dari layang-layang yang tersangkut di jaringan serta pohon tumbang akibat cuaca ekstrem. Sekretaris Perusahaan PT PLN Batam, Samsul Bahri, mengungkapkan bahwa layang-layang masih menjadi salah satu penyebab utama gangguan pasokan listrik di Batam.
Material layang-layang,
terutama plastik dan benang konduktif, dapat memicu hubungan arus pendek jika
menyentuh kabel listrik. “Jaringan listrik umumnya terdiri dari tiga kabel.
Jika benang atau plastik layang-layang menyentuh ketiganya sekaligus, akan terjadi
short circuit atau arus pendek yang merambat ke jaringan lain. Proses
perbaikannya tidak bisa instan, sehingga pemadaman bisa berlangsung cukup
lama,” jelas Samsul, Selasa (2/9/25).
Selain layang-layang,
lanjut Samsul, faktor cuaca ekstrem seperti hujan deras dan angin kencang juga
meningkatkan risiko gangguan. Rangka layang-layang berbahan bambu maupun kayu
yang basah dapat menghantarkan arus listrik, sementara pohon yang tumbang atau
ranting yang menyentuh jaringan juga berpotensi menyebabkan padamnya aliran
listrik.
“Mewakili manajemen PLN
Batam, kami menyampaikan permohonan maaf atas gangguan yang terjadi. Kami
berharap masyarakat lebih bijak serta mengingatkan anak-anak agar tidak bermain
layang-layang di sekitar jaringan listrik. Kami juga memohon dukungan warga
untuk mengizinkan pemangkasan atau penebangan pohon yang berdekatan dengan
jaringan listrik demi mencegah gangguan berulang,” tutup Samsul.
Sejalan dengan itu,
Senior Manager Unit Bisnis Distribusi dan Pelayanan PT PLN Batam, Rizal Azhari,
menegaskan bahwa jaringan listrik pada prinsipnya tidak boleh disentuh oleh
benda apa pun, termasuk pohon, layang-layang, maupun hewan. Hal ini sesuai
dengan regulasi yang melarang penggunaan benang konduktif dan aktivitas
berisiko di sekitar jaringan listrik.
“Bermain layang-layang
di dekat jaringan listrik PLN sangat berbahaya. Selain dapat mengganggu
kontinuitas pasokan, benang berbahan logam atau benang gelasan terutama yang
basah dapat menghantarkan arus listrik dan membahayakan nyawa,” kata Rizal.Ia
menambahkan, petugas PLN Batam secara rutin melakukan pembersihan jaringan dari
layang-layang serta perintisan pohon yang berpotensi mengganggu. Namun, pelaksanaan di
lapangan kerap menghadapi tantangan karena harus berkoordinasi dengan pemilik
pohon.
“Kami juga memohon dukungan Pemerintah Kota Batam untuk mengedukasi masyarakat agar tidak menanam pohon di dekat jaringan listrik serta mengizinkan tanaman yang berada di jalur jaringan dipangkas atau ditebang. Banyak kasus pemadaman berkepanjangan yang terjadi akibat pohon tumbang menimpa jaringan,” pungkas Rizal. (ET)
